Kamis, 22 Maret 2012

TENTANG SHOLAWAT



Bismillahirrahmanirrahiimi Alhamdu lillahi Robbil’aalamina
Allahumma sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa shohbihi wa sallim
Allahumma inna na’uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’ wa min qolbin laa yakhsya wa min nafsin laa tasyba wa min ‘amalin laa yurfa’ wa min du’a in laa yustajaabu
 Assalamu Alaikum Wa Rohmah Wa Barkah

Faedah dan Buah Sholawat Untuk Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam:
Ibnul Qoyyim menyebutkan  manfaat sholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan perintah Allah subhaanahu wa ta’aala
2. Mendapatkan sepuluh sholawat dari Allah bagi yang membaca sholawat satu kali.
3. Ditulis baginya sepuluh kebaikan dan dihapus darinya sepuluh kejahatan.
4. Diangkat baginya sepuluh derajat.
5. Kemungkinan doanya terkabul bila ia mendahuluinya dengan sholawat, dan doanya akan naik menuju kepada Tuhan semesta alam.
6. Penyebab mendapatkan syafa’at sollallohu ‘alaihi wa sallam bila diiringi oleh permintaan wasilah untuknya atau tanpa diiringi olehnya.
7. Penyebab mendapatkan pengampunan dosa.
8. Dicukupi oleh Allah apa yang diinginkannya.
9. Mendekatkan hamba dengan nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat.
10. Menyebabkan Allah dan malaikat-Nya bersholawat untuk orang yang bersholawat.
11. Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam menjawab sholawat dan salam orang yang bersholawat untuknya.
12. Mengharumkan majelis dan agar ia tidak kembali kepada keluarganya dalam keadaan menyesal pada hari kiamat.
13. Menghilangkan kefakiran.
14. Menghapus predikat “kikir” dari seorang hamba jika ia bersholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam ketika namanya disebut.
15. Orang yang bersholawat akan mendapatkan pujian yang baik dari Allah di antara penghuni langit dan bumi, karena orang yang bersholawat, memohon kepada Allah agar memuji, menghormati dan memuliakan rasul-Nya, maka balasan untuknya sama dengan yang ia mohonkan, maka hasilnya sama dengan apa yang diperoleh oleh rasul-Nya.
16. Akan mendapatkan berkah pada dirinya, pekerjaannya, umurnya dan kemaslahatannya, karena orang yang bersholawat itu memohon kepada Tuhannya agar memberkati nabi-Nya dan keluarganya, dan doa ini terkabul dan balasannya sama dengan permohonannya.
17. Nama orang yang bersholawat itu akan disebutkan dan diingat di sisi Rasul sollallohu ‘alaihi wa sallam seperti penjelasan terdahulu, sabda Rasul: “Sesungguhnya sholawat kalian akan diperdengarkan kepadaku.” Sabda beliau yang lain: “Sesungguhnya Allah mewakilkan malaikat di kuburku yang menyampaikan kepadaku salam dari umatku.” Dan cukuplah seorang hamba mendapatkan kehormatan bila namanya disebut dengan kebaikan di sisi Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam.
18. Meneguhkan kedua kaki di atas Shirath dan melewatinya berdasarkan hadits Abdurrahman bin Samirah yang diriwayatkan oleh Said bin Musayyib tentang mimpi Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam: “Saya melihat seorang di antara umatku merangkak di atas Shirath dan kadang-kadang berpegangan lalu sholawatnya untukku datang dan membantunya berdiri dengan kedua kakinya lalu menyelamatkannya.” [H.R. Abu Musa Al-Madiniy]
19. Akan senantiasa mendapatkan cinta Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam bahkan bertambah dan berlipat ganda. Dan itu termasuk ikatan Iman yang tidak sempurna kecuali dengannya, karena seorang hamba bila senantiasa menyebut nama kekasihnya, menghadirkan dalam hati segala kebaikan-kebaikannya yang melahirkan cinta, maka cintanya itu akan semakin berlipat dan rasa rindu kepadanya akan semakin bertambah, bahkan akan menguasai seluruh hatinya. Tetapi bila ia menolak mengingat dan menghadirkannya dalam hati, maka cintanya akan berkurang dari hatinya. Tidak ada yang lebih disenangi oleh seorang pecinta kecuali melihat orang yang dicintainya dan tiada yang lebih dicintai hatinya kecuali dengan menyebut kebaikan-kebaikannya. Bertambah dan berkurangnya cinta itu tergantung kadar cintanya di dalam hati, dan keadaan lahir menunjukkan hal itu.
20. Akan mendapatkan petunjuk dan hati yang hidup. Semakin banyak ia bersholawat dan menyebut nabi, maka cintanyapun semakin bergemuruh di dalam hatinya sehingga tidak ada lagi di dalam hatinya penolakan terhadap perintah-perintahnya, tidak ada lagi keraguan terhadap apa-apa yang dibawanya, bahkan hal tersebut telah tertulis di dalam hatinya, menerima petunjuk, kemenangan dan berbagai jenis ilmu darinya. Ulama-ulama yang mengetahui dan mengikuti sunnah dan jalan hidup beliau, setiap pengetahuan mereka bertambah tentang apa yang beliau bawa, maka bertambah pula cinta dan pengetahuan mereka tentang hakekat sholawat yang diinginkan untuknya dari Allah.

Asholatu wa salaamu ala Rasulillah Sayyidina wa Habibina Muhammad ibn Abdillah Sholallahu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallim tasliiman

Allahu Musta'an
Read More..

Selasa, 20 Maret 2012

Tata Cara Penulisan Salam


Sapaan salam yang sering kita ucapkan kepada siapa saja dimanapun dan kapanpun...

Namun dalam penulisan kata salam ini, banyak kita jumpai berbagai versi mulai dari “As”, “Ass”, “Akum”, “Askum”, “Ass. Wr.Wb”, “Mikum”, “Samlekom” dan masih banyak penyingkatan salam dengan berbagai gaya dan bahasa gaul... Taukah sahabat semua bahwa itu semua ada yang tidak memiliki arti dan ada yang memiliki arti lain lho... padahal salam dalam Islam (Assalaamu'alaikum / السلام عليكم / as-salāmu `alaykum) adalah sebuah sapaan yang didalamnya terdapat doa keselamatan, Assalamu'alaikum ini artinya adalah semoga keselamatan tercurah kepadamu ( terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa). Mungkin niatnya mau ngirit ngetik ternyata kata-kata tersebut memiliki arti lain yang mengubah makna salam tersebut.

Penyingkatan yang tertera diatas sangat jauh dari makna doa keselamatan dalam “Assalaamu’alaikum”. Padahal Imam Nawawi, Nabi Besar kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam telah mengajarkan kita cara salam sesama umat islam dengan 3 ucapan salam yaitu :

1. Assalaamu’alaikum ( السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ )

2. Assalaamu’alaikum Warahmatullaah (السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ)

3. Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh (السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ)

Nah sekarang bagaimana dengan jawaban salam?

Apabila seseorang mengucapkan salam pada kita maka wajib bagi seorang muslim untuk menjawabnya. Nah... beberapa waktu yang lalu, saya menjawab pesan inbox, ternyata ada yang nanya “Jawaban salam yang benar itu Wa’alaikumsalam atau Wa’alaikumussalaam ya???”

Ternyata jawaban yang benar adalah Wa’alaikumussalaam.

(buat yang nanya makasih ya, sehingga sayapun mencari tau kebenaran lafazd dan penulisan jawaban salam yang benar (akhirnya saya tanya pada ustadz dan cari di internet)).

Keumuman yang kita dengar, seringkali seseorang menjawab salam dengan WA'ALAIKUM SALAM. Pelafalan seperti ini kuranglah tepat, seharusnya WA'ALAIKUMUSSALAAM.

Coba lihat bahasa arabnya ~> وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ

Karena dari segi hukum baca secara tajwid itu salah, lafal ASSALAAM السلام disertai "AL" (alif laam) , hamzah pada lafal AL merupakan hamzah washal yang ketika dibaca washal / tidak waqof menjadi tetap tidak berharakat sehingga mengikuti harakat huruf sebelumnya yaitu Dhamah pada huruf Mim lafal WA'ALAIKUMU. Ketika huruf mim bertemu dgn alif laam, maka kata tersebut digabung pengucapannya sehingga menjadi Wa'alaikumussalaam.

(kira-kira begitulah, maaf jika penjelasannya ada yang salah karna kurang pandai menerangkannya, bagi yang bisa membantu menerangkan silahkan bantu dalam komentar, makasih....).

Jadi mulai sekarang gunakanlah bahasa yang benar dalam menjawab salam dengan WA'ALAIKUMUSSALAAM..dan lebih lengkap lebih baik, Wa'alaikumussalaam Warahmatullaahi Wabarakaatuh ( وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ )....

Jika ingin pengucapan dan penulisan salamnya bernilai ibadah maka mulalilah sekarang untuk mengubah kebiasaan lama dengan lafazd dan penulisan salam yang benar...

Semoga bermanfaat.....
Read More..